Rabu, 10 November 2010

pengertian manusia dan penderitaan

penderitaan berasal dari kata derita yang artinya menahan atau menanggung.derita itu artinya menangung atau merasakan sesuatu atau keadaan yang tidak menyenangkan.penderitaan itu bisa brupa lahir maupun batin.keduanya termasuk penderitaan yang keluh kesah seperti kepanasan,kelaparan,kehausan.dan lain - lain
kemudian shakespheare banyak menghasikan karya tentang penderitaan,antara lain dalam karyanya banyak mengungkapkan penderitaan batin yang di alami para pelakunya.dalam cerita romeo and julliet,shakespheare ingin mengkomunikasikan penderitaan batin dan remaja yang sedang di landa cinta .betapa terharu dan pilu hati pembaca atau penonton(film) menyaksikan ke tragisan kedua pasangan itu yang akhirnya berakhir dengan kematian.dini ita bisa merasakan penderitaan - penderitaan yang terjadi pada kedua pasangan itu yang sedang bercinta akan tetapi penderitaan datang tak mengenal waktu.
pada waktu jaman nabi muhammad saw,beliau merasa betapa pedihnya penderitaan yan terjadi,namun penderitaan itu harus isa di hadapi oleh beliau.kita harus mengikuti beliau karena tak selamanya penderitaan itu kekal,dan setiap ada penderitaan pasti ada jalan untuk melepaskan penderitaan itu.dan pada waktu kcil beliau merasakan pendeitaan yang tak ada habisnya,beliau di tinggal meninggal oleh ayah dan ibunya kemudian beliau di asuh oleh pamannya.setelah itu pamannya juga meninggal dunia.jadi penderitaan itu adalah sesuatu yang tidak kita harapkan terjadi.
namun ada juga penderitaan yang di sebabkan karena akibat dari perbuatan orang itu sendiri,karena orang tersebut tidak menggunakan persepsinya.namun tah hanya persepsi tetapi melainkan orang tersebut tidak bisa menentuan progres ke depannya tetapi melainkan orang tersebut menderita karena adanya regresi(kemunduran).misalnya : orang tersebut bisa menderita miskin,kemiskinan nya itu di sebabkan karena tidak mau berusaha dan hanya bisanya berangan - angan.
ada berbagai macam penderitaan,yaitu :

1.      Siksaan
Apabila berbicara tentang siksaan, terbayang di benak kita sesuatu yang sangat mengerikan, bahkan mendirikan bulu kuduk kita. Di dalam benak kita, terbayang seseorang yang tinggi besar, kokoh kuat dan dengan muka yang seram sedang memegang cemeti yang siap mencambukkan tubuh orang yang akan disiksa; atau ia memegang tang dan siap mencopot kuku-kuku orang yang disiksa. Mungkin juga si penyiksa sedang merokok dan bermaksud untuk menyulut sekujur tubuh orang yang sedang disiksa. Semua itu dengan maksud agar orang yang disiksa itu memenuhi permintaan penyiksa atau sebagai perbuatan balas dendam.
Siksaan semacam itu banyak terjadi dan banyak dibaca di berbagai media massa. Bahkan kadang-kadang ditulis di halaman pertama dengan judul huruf besar, dan disertai gambar si korban.
Siksaan manusia juga menimbulkan kreativitas bagi orang yang pernah mengalami siksaan atau orang lain yang berjiwa seni yang menyaksikan langsung atau tak langsung. Hal itu terbukti dengan banyaknya tulisan, baik berupa berita, cerpen ataupun novel yang megisahkan siksaan. Dengan membaca hasil seni yang berupa siksaan, kita akan dapat mengambil hikmahnya. Karena kita dapat menilai arti manusia, harga diri, kejujuran, kesabaran, dan ketakwaan, tetapi juga hati yang telah dikuasai nafsu setan, kesadisan, tidak mengenal perikemanusiaan, dan sebagainya.
Kita dapat menilai diri kita sendiri, di mana kita berdiri, di mana kita berpihak, dan sejauh mana ketakwaan kita. 
2.      Rasa Sakit
Rasa sakit adalah rasa yang penderita akibat menderita suatu penyakit. Rasa sakit ini dapat menimpa setiap manusia. Kaya-miskin, besar-kecil, tua-muda, berpangkat atau rendahan tak dapat menghindarkan diri darinya. Orang bodoh atau pintar, bahkan dokter sekalipun.
Penderitaan, rasa sakit, dan siksaan merupakan rangkaian peristiwa yang satu dan lainnya tak dapat dipisahkan merupakan rentetan sebab akibat. Karena siksaan, orang merasa sakit; dan karena merasa sakit, orang menderita. Atau sebaliknya, karena penyakitnya tak sembuh-sembuh, ia merasa tersiksa hidupnya, dan mengalami penderitaan.
3.      Neraka
Berbicara tentang neraka, kita selalu ingat kepada dosa. Juga terbayang dalam ingatan kita, siksaan yang luar biasa, rasa sakit dan penderitaan yang hebat. Jelaslah bahwa antara neraka, siksaan, rasa sakit, dan penderitaan terdapat hubungan yang tak dapat dipisahkan satu sama lain. Empat hal itu merupakan rangkaian sebab-akibat.
Manusia masuk neraka karena dosanya. Oleh karena itu, bila kita berbicara tentang neraka tentu berkaitan dengan dosa. Berbicara tentang dosa juga berbicara tentang kesalahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar